Rabu, 29 April 2020

CHECKLIST

Posted by annisa ratu aqilah at 1:28:00 AM


Ada masa ketika apa yang ada tiada bernilai, Allah mencukupkan hati kita dengan iman dan kesyukuran. Ingin hanyalah fana, butuh adalah beda. Mereka yang telah selesai dengan inginnya, akan lebih mudah untuk melegakan diri. Ikhlas? Butuh lebih banyak keberanian untuk memberikan label itu, tapi perjalanan hidup tidak serta merta langsung berubah, bukan? Iman seperti benih yg kita tanam sejak kecil, terlalu banyak air tidak baik, tanpa air pun akan mati, jadi... Memupuk iman dalam pembiasaan baik itu baik.

Take a time, we really need to take a time. 

Iman bukan perlombaan tapi marathon kehidupan. Kamu yang terlalu memaksakan untuk lari sepenuh tenaga sejak awal akan merasakan beratnya lelah di tengah perjalanan.

Kadang hidup akan menurun, atau setidaknya usahakan hanya melandai. Kita hanya mampu berikhtiar dan bertawakal, namun hidayah dan keimanan pun juga memilih tuannya. 

Pendaki gunung yang bijak akan tahu, kapan dia harus menggunakan tenaganya. Charging? Ya, hidup kita selalu butuh charging, tapi hidup kita juga limited edition. Kenapa begitu yakin akan selalu sampai pada masa-masa charging saat kamu tak pernah tahu kapan usiamu berakhir.. 

That's why we need to maximize this time to ibadah. 

Ah.. Okay.
That's okay. Good. 
Just take a time to falling in love with it deeply, not just to fulfill your daily routine activity. 




Kamis, 16 April 2020

JEDA

Posted by annisa ratu aqilah at 12:47:00 PM
"I need a time to think about it, alone... "
"Just a moment, please.."

***

Sering kita menjeda sesuatu untuk menunda. Padahal jeda seharusnya tetap berusaha agar bersegera. Entah itu mengambil keputusan, menyelesaikan sengketa, dan atau mengungkapkan kegundahan. 

Jeda bukan pengalih diri dari masalah.
Jeda ibarat jembatan antara otak kanan dan kirimu agar sefrekuensi, sehingga apapun yang kamu putuskan, selesaikan, dan katakan setelah menjeda, benar-benar buah dari pertimbangan akal dan naluri.

Jeda bukan jalan untuk lari.

Kamu bisa menjeda ruang.
Dan (mungkin) bisa menjeda waktu.
Tapi ruang dan waktu yang seolah kamu jeda itu, suatu saat akan bertemu, bertumbukan.

Saat itulah kamu baru menyadari, kamu bukan menjeda, tapi menunda dan lari dari realita.

Lalu bagaimana?
Saat kini kamu akhirnya sampai di ujung dari bertumpuk penundaan. 

Hadapi.
Seperti hutang yang harus kamu bayar, seberat apapun itu, jangan berusaha untuk membuang pandang. 

***

Jadi, setelah baru 2 bulan, kita merasakan teguranNya...

Adakah jeda yang sebenarnya kamu tunda?

Adakah sesuatu yang seharusnya dari dulu kamu segerakan?

Adakah 'hutang' yang belum kamu bayar?

*** 

Magelang, di suatu siang saat menjeda.
1245



Rabu, 15 April 2020

TIME IS NOT HEALER

Posted by annisa ratu aqilah at 7:17:00 PM
Time is not healer, it is you. 

***

Jika ada yang mengatakan waktu adalah penyembuh dan penyimpan jejak..,

bukan.

Kamulah yang dapat menyembuhkannya sendiri dan akal serta hatimu yang harus memutuskan akan bagaimana. 

Seberapa lama pun kamu menunggu agar waktu menyembuhkanmu, tanpa kamu berusaha untuk menerima dan melakukan perubahan dengan melangkah ke depan, nothing happen. 

Ya, mungkin banyak hal yang akan berubah, tapi tidak dengan kamu. Kamu terperangkap dalam waktu, usiamu berkurang, jantungmu masih berdetak, tapi esensi hidupmu berhenti. 

Hanya kamu yang dapat menyembuhkan lukamu sendiri, tentu saja dengan kembali. 

Pada pemilik hatimu.
Pemilik hidupmu.

***

Magelang, 1837
After hurricane

Selasa, 07 April 2020

MENULISLAH YANG BAIK atau DIAM

Posted by annisa ratu aqilah at 10:38:00 PM
Influencer itu berat.
Menulis itu berat. 

Jangan sampai tujuan kita menyemangati orang lain harus mengorbankan terbukanya rahasia yang sudah Allah simpan untuk kita

atau..

Tak sengaja yang kita tulis justru membongkar apa-apa yang seharusnya tetap kita jaga. 

Nama pelaku aja seringnya hanya inisial, kenapa justru ada yang bangga menjadikan kehidupannya yang buruk sebagai teladan orang (?)

Yes, agar orang bisa mengambil hikmahnya, tapi... Worth it kah? Apalagi yang kamu bawa di tulisan itu adalah orang lain, bukan cuma kamu seorang. Parahnya, kamu 'korban', dia 'tersangka'. Kamu merasa HAMmu dilanggar, tapi kamu juga melanggar HAM orang. Muter aja di situ kan? Nggak kelar-kelar

Ada yang nulisnya haluuuus sekali.
Ada yang medhook biangett.
Ada yang sarkas satire penuh dengan retorika.
Ada yang wes kono embuh, bahasa apa aja dipake.

Itu keunikan.
Tapi...,
Menulis juga memiliki batas-batasnya. 
Bangga gitu ketika orang berubah jadi lebih baik dengan melihat keburukan atau bagian dari hidupmu yang sebenarnya terjaga dengan baik...(?)

Kurang men-drama-kah sampai harus membongkar rahasia bersama?

Sudah mendapat ijinkah kamu untuk menceritakan itu kepada semesta?

Mikir!


#sarkasisON

©amiharmoni
Magelang, 7 April 2020
Di tengah² serangan corona




Kamis, 02 April 2020

WAKTU, CINTA, dan UJIAN

Posted by annisa ratu aqilah at 11:56:00 PM
Waktu akan membiasakan cinta.

Mengubah romantisme menjadi rutinitas. Mengubah yang sempurna menjadi penuh cela. Mengubah 'terimakasih' menjadi 'maaf'. Mengubah perasaan, jika tidak terawat dan dijaga.

Pertemuan akan menguji cinta.

Memastikan apakah perasaan masa lalu masih sama, bertambah, atau justru berkurang. Memastikan apakah hati masih pada tempatnya atau tergoyahkan.

Perpisahan akan menerjemahkan cinta. Menyimpulkan apakah rasa tetap tertinggal atau berangsur hilang. Menyimpulkan apakah kita benar saling sayang atau sekedar kekaguman. Menumbuhkan penyesalan atau justru kesyukuran.

Ketika hari itu tiba, semoga kita takkan menyesal dan tetap saling cinta. Tak tergoyahkan. Tak tergantikan.

Tersebab perpisahan adalah pasti. Saat itu terjadi, semoga cinta kita tetap abadi

Magelang, 221117-457

 

ANNISA RATU AQILAH Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez