Selasa, 19 April 2016

Kajian : NASIHAT UNTUK KAUM MUSLIMIN

Posted by Annisa Ratu Aqilah at 11:17:00 AM

Rangkuman Tabligh Akbar
"Untaian Nasihat 'tuk Kaum Muslimin"

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Pemateri : Syaikh Dr. Sa'ad asy Syatsri
Waktu : Senin, 18 April 2016
Tempat : Masjid Kampus UGM

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

عن أبي هريرة رضي الله عنه عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه و سلم قَالَ: مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَ اْليَوْمِ اْلآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ

Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu dari Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam”. [HR al-Bukhoriy: 6018, 6019, 6136, 6138, 6476, Muslim: 47, Ibnu Majah: 3971 dan Ahmad: II/ 267, 433, 463, VI/ 31, VI/ 384, 385 dari Abu Syuraih]

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Hadist tersebut harus dijadikan kaidah dan pegangan seorang muslim.

Sesungguhnya seorang hamba, dia berucap satu kata saja namum kata kata itu dimurkai Allah SWT namun dia tidak memperdulikannya, maka hamba tersebut telah melakukan kedzoliman.

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Adakah selain lisan manusia dapat diseret ke neraka jahanam?

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

1⃣. Berucap atas nama Allah tanpa dasar ilmu -- haram

QS. Hud [11] : 18

وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ ٱفْتَرَىٰ عَلَى ٱللَّهِ كَذِبًا ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ يُعْرَضُونَ عَلَىٰ رَبِّهِمْ وَيَقُولُ ٱلْأَشْهَٰدُ هَٰٓؤُلَآءِ ٱلَّذِينَ كَذَبُوا۟ عَلَىٰ رَبِّهِمْ ۚ أَلَا لَعْنَةُ ٱللَّهِ عَلَى ٱلظَّٰلِمِينَ

Artinya : Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi akan berkata: “Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka”. Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim.

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang diridhai Allah swt yang ia tidak mengira yang akan mendapatkan demikian sehingga dicatat oleh Allah swt keridhoan-Nya bagi orang tersebut sampai nanti hari Kiamat. Dan seorang lelaki mengucapkan satu kata yang dimurkai Allah swt yang tidak dikiranya akan demikian, maka Allah swt mencatatnya yang demikian itu sampai hari Kiamat.” (HR. Tirmidzi dan ia berkata hadits hasan shahih; juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah)

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Ketergelinciran lisan disebabkan karena setan. Seorang hamba Allah yang beriman hendaknya menjaga lisannya.

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

2⃣. Mendengar perkataan tanpa memastikan kebenaran yang diketahuinya -- haram

"Wahai orang-orang yang beriman apabila datang kepadamu seorang fasik dengan sebuah berita, maka bertabayyunlah (klarifikasi) sehingga kalian tidak menimpakan musibah pada suatu kaum dengan ketidaktahuan kemudian kalian menyesali dengan apa yang telah kalian lakukan." (HR. Abu Kuraib dari Ja'far bin Aun dari Musa bin Ubaidah dari Tsabit Maula Ummu Salamah dari Ummu Salamah. Lih. tafsir QS. Al-Hujurat: 6 dalam kitab Tafsir At-Tabari)

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Hafsh bin Ashim r.a, dia berkata bahawa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda :

Cukuplah seseorang itu dikatakan sebagai pendusta kalau dia menceritakan semua yang dia dengar (tanpa mengkaji benar atau tidak).

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

3⃣. Ucapan dusta atas nama Rasulullah SAW.

"Barangsiapa yang berdusta atas namaku secara sengaja, maka hendaklah dia menempati tempat duduknya di neraka." (HR. Bukhari no. 1291 dan Muslim no. 4).

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Pastikan apa yg kita sampaikan sudah benar adanya. Setiap hamba harusnya bersemangat untuk tidak menukilkan apapun sampai dia benar-benar telah memastikan kebenarannya.

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Lebih buruk lagi apabila yg disebarkan adalah aib orang lain.

Allah SWT melarang perbuatan ghibah. Firman Allah ta’ala :

وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ

“Janganlah kalian menggunjingkan satu sama lain. Apakah salah seorang dari kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Bertaqwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah itu Tawwab (Maha Penerima taubat) lagi Rahim (Maha Menyampaikan rahmat).” [QS Al Hujurat: 12]

Ayat ini adalah larangan ghibah tentang aib orang lain yang itu benar-benar terjadi pada dirinya.

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Lantas bagaimana jika ghibah dilakukan terjadi saat kita belum tahu kebenarannya?

➡ Itu sebuah maksiat besar.

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tahukah kalian siapa sebenarnya org yg bangkrut?" Para sahabat menjawab, "Org yg bangkrut menurut pandangan kami adalah seorang yg tidak memiliki dirham (uang) dan tdk memiliki harta benda". Kemudian Rasulullah SAW berkata, "Org yg bangkrut dari umatku adalah org yg datang pd hari Kiamat membawa pahala shalat, pahala puasa dan zakatnya, (TETAPI ketika hidup di dunia) dia MENCACI org lain, MENUDUH org lain, MEMAKAN harta org lain (secara bathil), MENUMPAHKAN DARAH org lain (secara bathil) dan DIA MEMUKUL org lain, lalu dia diadili dgn cara kebaikannya dibagi-bagikan kpd org ini dan kpd org itu (yg pernah dia zhalimi). SEHINGGA apabila seluruh pahala amal kebaikan nya telah HABIS, tp masih ada org yg menuntut kpdnya, maka dosa-dosa mereka (yg pernah dia zhalimi) ditimpakan kpdnya dan (pada akhirnya) dia dilemparkan ke dlm neraka." (HR. Ibnu Hibban, Muslim, at-Tirmidzi, Ahmad dan selain mereka)

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Jangan sampai kita melecehkan orang lain.

Dengan ucapan yg baik, akan menjadikan dominannya kebaikan yang didengar banyak orang. Sebaiknya, menyebut ucapan-ucapan yang buruk akan menjadikan dominannya keburukan di banyak orang.

Contoh :
Seorang yang menyatakan bahwa si fulan telah melakukan suap, si fulanah telah melakukan suap, sehingga menjadikan perbuatan suap sesuatu yang seolah-olah dilakukan banyak orang sehingga timbul keinginan orang lain untuk melakukan hal yang sama--jika si fulan dan fulanah bisa melakukan suap, kenapa aku tidak bisa.

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Dari Abu Hurairah r.a meriwayatkan bahawa Rasulullah SAW telah bersabda: Jika seseorang telah berkata: Telah binasa manusia, maka dialah yang paling binasa diantara mereka (kerana dengan mengatakan demikian itu dia terjerumus di dalam dosa takabur disebabkan dia menganggap orang lain hina). (HR Muslim)

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

“Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka [yang diolok-olok] lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri  dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al Hujurat : 11)

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Seorang ahli iman akan saling memotivasi untuk kebaikan. Luasnya kebaikan yang disebarkan dan diperdengarkan akan mendorong masyarakat untuk melakukan kebaikan.

Inilah bagian dari taqarrub ilallah dengan memotivasi sesama mukmin dengan kebaikan. Meskipun sedikit, tapi jika sering dilakukan akan semakin luas dan menyebar.

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

4⃣. Hendaklah seseorang menghindarkan sikap takjub terhadap dirinya sendiri -- haram

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Rasulullah SAW bersabda: yang artinya “Tiada berkurang harta karena sedekah, dan Allah tiada menambah pada seseorang yang memaafkan melainkan kemuliaan.  Dan tiada seseorang yang bertawadhu’ kepada Allah, melainkan dimuliakan (mendapat ‘izzah) oleh Allah. (HR. Muslim).

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

 Iyadh bin Himar ra. berkata: Bersabda Rasulullah SAW: “Sesungguhnya Allah SWT telah mewahyukan kepadaku: “Bertawadhu’lah hingga seseorang tidak menyombongkan diri terhadap lainnya dan seseorang tidak menganiaya terhadap lainnya. (HR.Muslim).

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Maka waspadalah terhadap lisan. Jangan sampai terhina dunia dan akhirat.

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Imam Ahmad berkisah ada dua sahabat, yang sholeh menasihati yang tidak sholeh saat berbuat maksiat sebanyak 3x. terakhir orang sholeh marah dan berkata ‘Demi Allah, Allah tidak akan ampuni dosamu” Maka Allah-pun marah “Siapa yang berani bersumpah bahwa Aku tidak mengampuni dosa, maka saksikanlah bahwa Aku telah mengampuni dosanya, dan mencabut semua amalan orang (yang sholeh) itu”.

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Kita diwajibkan mengingatkan dan tidak menyebar luaskan aib orang lain.

Nikmat Allah diantaranya adalah hidayah islam, dan di atas islam itu adalah nikmat bersaudara.

Konsekuensi dari persaudaraan adalah tidak menyebarluaskan sesuatu yang akan memecah belah kaum muslimin.

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

"Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya Dia menciptakan untuk kalian isteri dari kaum kalian agar kalian merasakan sakinah dengannya; Dia juga menjadikan di antara kalian rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya dalam hal itu terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berpikir." (QS. Ar-Rum: 21).

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Ada tiga macam orang yang terkena laknat Allah SWT iaitu seorang yang membenci kedua ibu bapanya, seseorang yang berusaha menceraikan sepasang suami isteri, kemudian setelah isteri tersebut dicerai ia menggantikannya sebagai suaminya dan seseorang yang berusaha agar orang-orang mukmin saling membenci dan saling mendengki antara sesamanya dengan hasutan-hasutannya". (Hadis Riwayat Ad Dailami daripada Umar r.a)

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Menjalin silaturahim kepada kerabatnya. Hubungan kekerabatan dijalin atas cinta dan kasih sayang.

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr dan Utsman bin Abu Syaibah keduanya berkata; telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan dari Ma'bad bin Khalid dari Haritsah bin Wahb ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tidak akan masuk surga orang yang keras hati dan sombong." 

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Diantara kedzoliman dalam ucapan adalah merusak hubungan ketetanggaan.

Hubungan antara tetangga didasarkan atas kecintaan dan kasih sayang, serta bersabar jika tetangga melakukan kesalahan.

Dan orang yang mengambil kesempatan terhadap kesalahan tetangga untuk menimbulkan kebencian maka akan mendapat dosa terhadap apa yang dilakukan.

Kedzoliman dalam ucapan adalah merusak hubungan pertemanan.
Hubungan sesama teman harusnya saling menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan.

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Tuduhan keburukan kepada pemerintahan.

Perintah Islam adalah untuk mendengar dan mentaati para pemimpin sepanjang ketaatan pada Allah SWT.

Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ

“Wahai orang-orang beriman, taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, dan ulil Amri di antara kalian..” (QS. An Nisa (4): 59)

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Penduduk Indonesia berada di satu jalur---ahlul sunnah wal jamaah, dan kita patut bersyukur ditengah Indonesia ada para alim ulama.

Maka siapa yg menghasut dan memecah belah kaum muslimin dengan menyatakan keburukan dan perpecahan di antara mereka, hendaklah kita waspada terhadap orang semacam itu, terlebih jika mereka mengajak untuk melakukan pembunuhan di antara manusia seperti negara lain. Kita harus tegas dan tidak basa basi, mengingatkan dirinya akan kebenaran dan mengembalikan masyarakat untuk mencintai satu sama lain

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Artinya : “Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk.” (Q.S. Ali ‘Imran ayat 103)

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Dholim dalam ucapan jika orang menanamkan permusuhan antara satu daerah dengan daerah lain.

Kita wajib memutus mata rantai semacam ini karena akan memecah belah kaum muslimin.

Hendaklah kita mengucap ucapan yang baik dg lafadz yg diridhoi Allah

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

“Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.”
[QS.Al Baqarah : 83]

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

“ Dan katakanlah kepada Hamba-hambaKu, Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar)” [QS. Al Israa’: 53].

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Sebagian orang ada yg memberi ucapan memancing yang isinya celaan kepada orang lain. Ini tidak boleh. Harus diluruskan.

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

إن حول العرشِ مَنابِرَ من نورٍ، عليها قومٌ لِبَاسُهم نورٌ، ووجوهُهم نورٌ، ليسوا بأنبياءَ ولا شهداءَ، يَغبِطُهم النبيُّونَ والشهداءُ. فقالوا: انعَتْهم لنا يا رسول الله. قال: هم المتحابُّون في الله، والمتآخون في الله، والمُتزاوِرُون في الله .

“Sesungguhnya di sekitar arasy Allah ada mimbar-mimbar dari cahaya. Di atasnya ada kaum yang berpakaian cahaya. Wajah-wajah mereka bercahaya. Mereka bukanlah para nabi dan bukan juga para syuhada. Dan para nabi dan syuhada cemburu pada mereka karena kedudukan mereka di sisi Allah.” Para sahabat bertanya, “Beritahukanlah sifat mereka wahai Rasulallah. Maka Rasul bersabda, “Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena Allah, bersaudara karena Allah, dan saling mengunjungi karena Allah.” (Hadis yang ditakhrij Al-Hafiz Al-Iraqi, ia mengatakan, para perawinya tsiqat)

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Mengungkapkan Rasa Cinta Kepada Saudara"

عَنْ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِي كَرِبَ وَقَدْ كَانَ أَدْرَكَهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا أَحَبَّ الرَّجُلُ أَخَاهُ فَلْيُخْبِرْهُ أَنَّهُ يُحِبُّهُ

Dari Miqdam bin Ma'di Karib, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Jika seseorang mencintai saudaranya (sesama muslim), maka hendaklah ia memberitahunya bahwa ia mencintainya." Shahih: At-Tirmidzi (2515).

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

"Apakah kalian juga sama mencintaiku?"

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

"Insya Allah kita berharap semoga dengan kecintaan itu kita akan disebut di antara tujuh golongan, yaitu adalah dua orang yang mencintai karna Allah, berkumpul, dan berpisah karena Allah".

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya: " Apabila kalian meminta kepada Allah, mintalah surga firdaus " . (Sahih. HR Al-Bukhari)

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Ada 6 sifat yang dengannya kita dapat sampai ke firdaus Allah.

1⃣. Khusyu dalam solat
2⃣. Menjauh dari hal sia-sia
Apa yang sia sia?
Yang tidak ada manfaat sama sekali. Ucapan sia-sia tinggalkan. Perbuatan sia-sia tinggalkan.
3⃣. Menunaikan zakat
4⃣. Menjaga kemaluannya
5⃣. Menjaga amanah dan menunaikan janji
6⃣. Menjaga sholat.

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

TANYA JAWAB.

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

1⃣. Kerabat murtad masih memiliki hak kerabat. Kita harus menyikapi dengan bijak. Mencari alasan mengapa dia murtad. Kemungkinan seorang murtad paling besar ada dua :
a. Tidak percaya pada hari akhir.
b. Tidak takut pada Allah.

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

2⃣. Mungkin seseorng menyakiti saudaranya. Maka ini perbuatan dosa. Bagaimana membersihkan diri dari hal tersebut?

Jawab :
Dengan memuji orang tersebut di hadapan orang yang kita sampaikan keburukan di hadapan mereka.

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Kebaikan menghapus keburukan.

Ketika kita terlanjur mengejek dan menghina seseorang, maka pujilah sesuai kebaikan orang yang kita ejek dan hina tersebut di hadapan orang yang telah kita sampaikan keburukan di hadapan mereka.

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

footnote :

When gossip spreads, everyone adds their lies to it and embellishes it turning one story, that may or may not be true, into a hundred different lies. So how do you find the truth? Simple: Don't bother yourself with news that doesn't concern you.

Keep your faith safe, your tongue clean, and your curiosity in check. You know what you get as a result? A clean heart and a mind that can focus on beneficial things.

The Prophet (peace be upon him) said: "From the goodness of a person's faith is their abandoning of that which doesn't concern them." (Tirmidhi)

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

الْحمد لّله رب الْعالميْن
أسْتغْفر الّله الْعظيْم

سُبحآنكَ اللهُمّ وبحمدكْ , أشهَدُ أنْ لآ إله إلا أنتْ , أستغفِركَ وأتُوبُ إليك

🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁🍂🍁

Yogyakarta | 19april2016 | 11.12 wib
@hananiamirai

Selasa, 29 Maret 2016

RESENSI : JANGAN PERNAH MENYERAH, MARI BERHIJRAH!

Posted by Annisa Ratu Aqilah at 4:07:00 PM



            Perubahan dan berubah adalah hal yang mungkin paling sulit dilakukan oleh kita sebagai sesosok manusia. Terutama jika hal tersebut menyangkut perubahan sikap, perilaku, kebiasaan, karakter, maupun watak. Konon, mengubah watak adalah sesuatu yang mustahil dilakukan. Kalaupun berhasil, tentunya membutuhkan proses yang tidak mudah untuk mencapainya.

            Mungkin itulah yang mendorong Aldilla D. Wijaya untuk menulis buku penuh inspirasi ini. Sebuah buku yang berfokus pada ajakan dan motivasi untuk berhijrah. Berhijrah ke mana? Tentunya berhijrah ke jalan kebenaran dan kebaikan.

JANGAN PERNAH MENYERAH, sebab Allah bersama kita.

Buku setebal 201 halaman ini merupakan buku pertama yang diterbitkan oleh komunitas @BeraniBerhijrah, sebuah komunitas muslim yang didirikan oeh penulis buku ini. Tujuh bab yang dikemas secara baik dalam buku ini benar-benar mampu mengajak pembacanya untuk berani menghadapi perubahan dan tidak takut mengambil langkah untuk berubah dan berhijrah.


Bab Pertama dalam buku ini berfokus pada pengenalan diri sendiri. Penulis mengajak pembaca untuk mengenali diri mereka sendiri dan memberikan sugesti secara tidak langsung melalui kutipan-kutipan kalimat yang singkat, namun menarik dan menggelitik. Gaya bahasa yang sederhana dan mudah dipahami membuat pembaca merasa nyaman dan secara tidak langsung menyetujui kebenaran yang tertulis dalam buku ini.

            Penulis tidak hanya membuat pembaca memahami kata per kata, namun secara halus mengajak pembaca untuk berpikir dan mencerna setiap kalimat maupun pertanyaan faktual yang penulis sampaikan. Closing statement yang penulis sajikan di akhir bab pertama seolah-olah menjadi rangkuman singkat dari semua penjabaran yang tlah penulis sampikan sejak halaman pertama.

Pada beberapa bab selanjutnya, Penulis mengajak pembaca untuk lebih mengenali dirinya sendiri. Mendorong pembaca untuk melewati zona nyaman untuk mulai melakukan perubahan.

Pada bab-bab inilah penulis secara jelas memberikan contoh-contoh nyata bagaimana kita sebagai pembaca dapat memulai sebuah perubahan. Gaya bahasa yang tetap lugas dan tidak terkesan memerintah menjadi poin tambahan yang membuat pembaca tidak merasa bosan untuk terus membuka lembar demi lembar halaman di buku ini.

Isi dan pembahasan yang agak berat di bab-bab ini disajikan dengan singkat dan padat, namun jelas dan menarik dengan adanya kutipan-kutipan yang menggugah dan sedikit banyak mampu ‘menyentil’ hati nurani. Pada beberapa bagian dalam buku ini juga disajikan dengan ilustrasi gambar yang menarik dengan beberapa variasi gaya huruf dan warna yang tidak monoton, namun masih nyaman untuk dinikmati pembaca.


Pada Bab ke-enam, Penulis mulai mengajak pembaca untuk memahami pengertian dari hijrah, setelah lima bab difokuskan hanya untuk memberikan dan menumbuhkan tekad yang kuat bagi pembaca agar berani untuk memulai ‘hijrah’nya, pada bab ini penulis lebih terkesan definitif, namun tetap dengan mencantumkan kutipan dan potongan kisah yang menggugah dan menarik.

Pada akhir bab buku ini, Penulis menutup dengan sangat ‘epic’ melalui judul bab yang menarik ‘HIJRAH CINTA’

Inilah inti dari buku ini. Memaknai pengertian hijrah yang sebenarnya dan bagaimana kita dapat berubah dan berupaya untuk dapat menghijrahkan diri kita sendiri menuju cintaNya, bahwa pada dasarnya, hijrah kita yang paling utama sebagai manusia, tak lain dan tak bukan adalah hijrah cinta ; hijrah untuk mencapai ridhoNya.



(Rangkuman buku akan diposting di post berikutnya)




Selasa, 01 Maret 2016

Kajian : MUWASAFAT TARBIYAH : BERWAWASAN LUAS

Posted by annisa ratu aqilah at 12:16:00 PM
Muwasafat tarbiyah adalah sepuluh sifat-sifat yang semestinya ada pada diri seorang muslim untuk menjaganya selalu dalam kebaikan, yaitu kebaikan yang bermanfaat untuk dirinya sendiri dan kebaikan yang dapat menjadi kebaikan pula bagi orang lain di sekitarnya. Sehingga menjadi orang baik saja tidak cukup, tetapi juga harus mampu membawa kebaikan untuk orang lain. Belum dapat dikatan baik seorang muslim jika kebaikannya belum bisa membaikkan orang lain. Salah satu dari sifat/ciri seorang muslim adalah LUAS PENGETAHUAN (Mutsaqqafal Fikri).

Seorang muslim yang memiliki wawasan/pengetahuan luas adalah seorang muslim yang mampu memahami dan mengerti bebagai hal, meskipun tidak semua wawasan tersebut dipahami secara detail dan mendalam. Secara inti, ada tiga wawasan yang dibutuhkan dalam hidup seorang muslim.

  1. Wawasan untuk menilai sesuatu
  2. Wawasan untuk memutuskan sesuatu
  3. Wawasan untuk melakukan sesuatu

WAWASAN UNTUK MENILAI SESUATU

Wawasan yang luas diperlukan oleh seorang muslim untuk menilai sesuatu sehingga seorang muslim dapat menilai sesuatu dengan BENAR karena untuk menilai suatu berita apapun dengan benar dibutuhkan wawasan yang luas. Seseorang dapat menilai dengan salah karena tidak memiliki wawasan yang utuh, akibatnya berita/masalah yang ada justru semakin keruh.

WAWASAN UNTUK MEMUTUSKAN SESUATU

Wawasan yang luas diperlukan seorang muslim untuk memutuskan apa yang harus dilakukan. Seorang muslim yang memiliki wawasan luas dapat menilai segala sesuatu dengan benar dan kemudian memutuskan mengerjakan yang baik. Wawasan yang luas dapat membantu seorang muslim memutuskan untuk mengambil kebenaran dan mengerjakan kebaikanmembuang kesalahan, dan kemudian meninggalkan keburukan.

WAWASAN UNTUK MELAKUKAN SESUATU

Wawasan yang luas diperlukan seorang muslim untuk dapat melakukan segala hal yang telah dinilai benar dan diputuskan menjadi sebuah kebaikan. Ada seorang yang mempunyai wawasan untuk menilai dengan benar dan memutuskan dengan yang baik, namun tetap melakukan hal sebaliknya. Hal tersebut dapat terjadi jika seorang muslim hanya meluaskan wawasan akalnya saja, sedangkan wawasan luas yang harus dimiliki oleh seorang muslim itu tidak hanya wawasan akal, namun juga wawasan hati dan dan wawasan jiwa. Setiap dari tiga wawasan tersebut memiliki peran penting dan spesifikasi masing-masing.

WAWASAN AKAL

Wawasan akal memiliki spesifikasi yang mengarah pada benar dan salah. Seorang yang pengetahuan akalnya luas berpotensi untuk menjadi orang yang benar. Contohnya saja dalam hal sholat. Seseorang yang mengetahui wawasan tentang rukun sholat akan dapat melakukan sholat dengan benar. 

Sumber dari wawasan akal adalah al quran dan hadits. Jadi, seorang muslim yang ingin meluaskan wawasan akalnya hendaknya memperdalam pengetahuannya tentang al quran dan hadits baik dengan membaca buku maupun dengan mengikuti majlis ta'lim ilmu.

Seorang muslim akan mengalami kesulitan dalam membuka wawasan akalnya jika dalam dirinya masih terdapat sifat sombong. Sifat sombong dapat menutup jalan masuknya wawasan akal karena sifat sombong menjadikan orang menolak kebenaran dan menganggap masih ada makhluk yang lebih hina darinya. Seseorang dapat langsung dikatakan sombong apabila orang tersebut masih merasa ada yang lebih rendah dari dirinya.

WAWASAN  HATI

Wawasan hati menjadi hal yang tidak kalah penting dan harus dimiliki oleh seorang muslim. Wawasan hati yang luas mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan yang baik. Kebenaran tanpa diikuti dengan wawasan/pengetahuan hati dapat berubah menjadi suatu keburukan meskipun kebenaran yang dimilki seseorang tersebut adalah hal yang dapat dibuktikan kebenarannya.

Sebagai contoh adalah seorang ustadz dan anak muda dalam suatu majlis ta'lim. 
Seorang ustadz menyampaikan suatu hadits dalam suatu majlis ta'lim dan salah seorang pemuda peserta majlis mengatakan bahwa hadits yang disampaikan oleh ustadz tersebut adalah hadits dhoif. Ustadz tersebut dapat saja mengatakan kepada pemuda dan para jama'ah yang hadir bahwa hadits yang telah disampaikan tadi benar-benar hadits shohih karena itu memang sebuah kebenaran, namun, dengan wawasan hati yang luas, ustadz tersebut hanya mengucapkan terimakasih kepada sang pemuda karena jika ustadz tersebut mengatakan kebenarannya, sang pemuda akan menjadi bahan pembicaraan oleh jama'ah yang lain dan hal tersebut merupakan suatu keburukan.

Sumber pengetahuan hati tidak tertulis, melainkan tersirat, sehingga keberadaannya seringkali tidak dapat diterima oleh akal. Contohnya adalah Sabar.
Sabar adalah pengetahuan hati. Meskipun seringkali dalam kajian dan majlin ta'lim sering dilakukan pembahasan, namun pada hakikatnya sabar adalah pengetahuan hati. Sabar dalam teori atau sabar yang diteorikan adalah wawasan akal, naun sabar dalam pengamalan adalah wawasan hati.

Sama halnya dengan wawasan akal, wawasan hati dapat terbuka apabila hati senantiasa bersih dan terjaga dari dosa. Wawasan hati tersebar di alam raya. Mulai dari hal kecil, seperti saat kita melihat keindahan pelangi selepas hujan dan mengucapkan "Subhanallah". Itu adalah wawasan hati. Hal tersebut tidak akan dapat dilakukan oleh seorang muslim apabila hatinya dalam keadaan kotor, sehingga dengan membersihkan hati, seorang muslim telah pula membuka wawasan hatinya.

WAWASAN JIWA

Wawasan jiwa dibutuhkan oleh seseorang untuk menjadikannya makhluk yang mulia. Wawasan jiwa bersumber dari seluruh alam jagad raya. Wawasan jiwa dapat terbuka saat seseorang telah terbebas dari cinta dunia. Cinta dunia dapat menutup wawasan jiwa dan jiwa yang tertutup akan mendekatkan seseorang pada kehinaan. Seseorang yang ingin membuka wawasan jiwanya harus mampu untuk zuhud dan meninggalkan kesenangan dunia sehingga hidupnya akan senantiasa dekat pada kemuliaan dan jauh dari kehinaan.



Wallahu a'lam bishowab
Kajian Rutin Pagi Hari
Masjid Mardliyyah
Kamis, 26 Februari 2015
Ust. Syatori

Kamis, 04 Februari 2016

Kajian : KELUARGA SAMARABA (3)

Posted by annisa ratu aqilah at 10:00:00 AM

PRINSIP KELUARGA SAMARABA 

Mengawal visi misi yang disepakati kaitannya dengana akidah Memiliki referensi/teori/rujukan yang sama. Minimal ada perpustakaan kecil untuk kebutuhan keluarga dan pendidikan anak Berdaulat (mandiri dan bebas dari intervensi) saat sudah berkeluarga. Berlatih komunikasi tingkat tinggi Selalu dalam proses adaptasi Saling toleransi. Suami mendukung bakat istri yang dibutuhkan oleh umat. Istri mendukung bakat suami yang dibutuhkan oleh umat Jangan membunuh karakter unik suami/istri       7. Qona’ah dan menerima kelebihan serta kekurangan suami/istri 

4 PROBLEMATIKA RUMAH TANGGA 

1. Problem internal suami istri 
AkademisBiologis Psikologis Ekonomi Sosiologis 

2. Problem eksternal (dialog antar generasi) 
3. Nilai lingkungan 
SekuleIslami Tradisional 4. Nasib (masalah-masalah yang ditimbukan dari hal-hal yang akan dialami) 





Question : KETIKA SUAMI BERUSIA LEBIH MUDA 

· Suami harus lebih berorietasi pada ar rohmah dan bukan pada mawaddah. 

· Suami harus berorientasi lebih cepat ke fase mutmainnah à tazkiyatun nafs 

Kajian : KELUARGA SAMARABA (2)

Posted by annisa ratu aqilah at 9:58:00 AM

SAKINAH

Sakinah mempunyai pengertian stabil dan dinamis, harmonis serta romantis. Dalam hal ini Sakinah berarti mempunyai tujuan sama dan visi misi yang jelas untuk saling tolong menolong. Sakinah berarti sebuah kerjasama, bukan sama sama kerjaUnsur sakinah dapat ditemukan dalam QS ar ruum : 21Dalam ayat tersebut diterangkan bahwa sakinah akan dapat terwujud apabila ada 2 unsur di dalam sebuah keluarga, yaitu :Al mawaddahAr Rohmah

AL MAWADDAH

Al mawaddah dalam sebuah keluarga dapat terwujud dari peran serta anggota tubuh mulai dari perut ke bawah. Dalam arti lain al mawaddah adalah adanya sebuah organisasi biologis/organisasi syahwat. Ini adalah kebutuhan yang mutlak dalam sebuah keluarga.Al mawaddah yang mencakup bagian tubuh dari perut ke bawah dapat dijabarkan sebagai berikut :.Perut melambangkan Kemapanan Ekonomi, sedangkan bagian yang lebih bawah dari perut melambangkan Kemapanan Reproduksi.Dlama kaitannya dengan hubungan suami istri, secara konvensional kemapaman ekonomi lebih dikuasai oleh suami, sedangkan kemapanan reproduksi lebih dikuasai oleh istri.Berdasarkan hal tersebut maka dapat disimpulkan bahwa berkeluarga adalah untuk menunjukkan keahlian masing masing. Butuh saling kerja sama di dalamnya, buka, sama sama kerjaKegagalan dalam membangan keluarga yang al mawaddah dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu :Pernikahan dilakukan ketika suami istri sama sama bekerjaPernikahan suami istri yang sama sama bekerja cenderung kurang dalam hal mawaddahnya, terlebih lagi apabila tempat bekerja suami istri saling berjauhan. Dalam hal ini, salah satu cara yang dapat dijadikan solusi adalah salah satu dari keduanya harus mengalah. Jika tidak bisa, usahakan terjadinya komunikasi yang baik dan jarak yang tidak berjauhan, selain itu, manajemen yang baik antara suami dan istri juga sangat  diperlukan.Pernikahan dilakukan oleh dua orang yang mempunyai usia relatif samaHal ini berkaitan dengan aspek psikologis yang menyatakan bahwa secara psikologis, meskipun usia sama, perempuan lebih "dewasa" 2-3 tahun daripada laki-laki.Kehadiran seorang anak yang menambah status seorang istri menjadi ibu dan suami menjadi ayah.Secara umumnya, ketika seorang anak telah hadir. Isri lebih cenderung menonjolkan sisi keibuanannya daripada menonjolkan peran sebagai istri, sebaliknya, suami lebih cenderung menonjolkan sisi peran menjadi suami daripada menjadi ayah. Menanggapi hal tersebut maka untuk pasangan suami istri ada kalimat yang perlu diingat bahwa sesibuk apapun menjadi ibu, jangan lupa untuk menjadi istri dan sesibuk apapun seorang suami, jangan lupa menjadi ayah.

AR RAHMAH

Unsur ArRahmah dalam kehidupan berkeluarga melambangkan keluarga sebagai organisasi akal pikir. Jika Al Mawaddah dilambangkan dari perut ke bawah, ArRahmah dilambangkan dari bagian tubuh ulu hati ke atas.Untuk menciptakan keluarga yang Ar Rohmah, suami istri harus mempunyai dua hal, yaitu :Kesensitifan hatiKesensitifan hati ini melambangkan keimanan dan aspek emosional suami istri yang baikKekreatifitasan akalKekreatifitasan akal melambangkan aspek ilmu dan rasional suami istri yang baik dalam berkeluargaDalam dua hal tersebut istri lebih cenderung menonjolkan kesensitifan hati, sedangkan suami lebih menonjolkan kekreatifitasan akal. Dua hal ini sama-sama dibutuhkan dalam membangun rumah tangga, yaitu adanya pola rasa dan pola akal. Rasa sensitif yang kondusif dan kreatifitas yang konstruktif akan dapat menjadikan bahtera rumah tangga rohmah, akan tetapi hal sebaliknya justru terjadi apabila suami istri tidak dapat mengolah dua hal tersebut dengan baik dan benar sehingga rasa sensitif justru menjadi prokatif dan kreatifitas justru terlalu destruktif.

BAROKAH 

Keluarga yang barokah adalah keluarga yang menghasilkan sesuatu yang baik. Keluarga yang barokah adalah keluaraga yang selalu bertambah kebaikan di dalamnya (QS Aln Nuur :26)Adapun indikasi keluarga barokah adalah :Bertaqwa kepada Allah SWTAda dinamika ekonomiTawakal kepada Allah SWT (qona'ah)Adanya kemudahan dalam menjalani kehidupan rumah tanggaTertutup dan ditutupi aib-aibnyaAadanya kemudahan dalam mencari pahala

(bersambung)

*Kajian SAMARABA masjid Nurul Ashri

*Ustadz Didik

*Rabu, 4 September 2013

Kajian : KELUARGA SAMARABA (1)

Posted by annisa ratu aqilah at 9:57:00 AM


Bismillahhirrohmaanirrohiim..

Alhamdulillah, penulis menadapatkan kesempatan untuk mengikuti pelatihan keluarga, semacam DKS (Dauroh Keluarga Sakinah) begitu. Hehe. 

Ada 23 materi dan salah satunya adalah materi tentang membangun komunikasi suami istri oleh Ustadx Dwi Budiyanto. Alhamdulillah lagi, penulis diberi kesempatan waktu dan kesehatan untuk menuliskannya di blog ini. Semoga bermanfaat ^^

***

Materi dibuka dengan menggambar ♥♥
Tau kan ya pelajaran matematika yang kuadran-kuadran begitu?

Jadi dalam pernikahan itu, garis X nya mewakilkan kompetensi dan garis Y nya mewakilkan komitmen. Singkatnya, seorang yan menikah harus mempunyai dua hal :

1. Komitmen atau orientasi yang baik

2. Potensi atau kompetensi yang baik

Pernikahan yang berkah adalah pernikahan yang memiliki komitmen baik dan juga potensi yang baik (kalau dalam grafik itu masuk ke kuadran 1), namun, ada pula pernikahan yang memiliki komitmen baik namun potensinya kurang (kuadran 2), pernikahan seperti ini masih termasuk pernikahan barokah, so, komitmen itu penting!

Pernikahan yang didasarkan pada komitmen jauh lebih kuat daripada pernikahan yang hanya berdasarkan kecocokan. Komitmen sebuah pernikahan akan membentuk keadaan suatu pernikahan itu sendiri. 


Pada intinya, membangun sebuah rumah tangga yang baik dapat dilakukan dengan tiga cara :

1. Memperkuat komitmen

2. Mengenali karakter pasangan

3. Membangun komunikasi yang baik

 Perbaiki Orientasi!

Orientasi pernikahan akan sangat menentukan apa yang kita peroleh dalam rumah tangga

Pernikahan yang dibentuk karena orientasi beribadah kepadaAllah SWT akan mendorong kita untuk selalu melayani pasangan kita dengan sebaik-baiknya melebihi keinginan untuk dilayani.

Pernikahan yang dibentuk karena orientasi mencari ridho Allah SWT akan mendorong kita untuk membangun keluarga dengan ma'ruf.

***

Selain komitmen yang kuat, sebuah pernikahan juga membutuhkan kemampuan komunikasi yang baik. Kompetensi untuk berkomunikasi dengan pasangan menjadi salah satu kunci untuk menjaga hubungan dengan pasangan agar berjalan dengan baik. Meskipun demikian, kita masih bisa menemukan keluarga yang komitmennya bagus tapi kemampuan komunikasinya kurang. 

Komunikasi yang baik dalam pernikahan sangat penting karena pada dasarnya perniakahan adalah penyatuan dari dua karakter yang berbeda. Ada perbedaan karakter mendasar dari laki-laki dan perempuan dalam pernikahan baik itu saat enghadapi masalah, menghadapi tekanan, dan mengungkapkan kebutuhan. Perbedaan karakter antara laki-laki dan perempuan itu juga bisa membedakan cara keduanya dalam mempertahankan hubungan.

Contoh dalam hal perbedaan karakter dalam menghadapi tekanan. Perempuan saat menghadapi tekanan cenderung untuk bercerita dan membuthkan pendengar, sedangkan laki-laki dalam mneghadapi tekanan lebih suka untuk menyendiri. Saat inilah kemampuan komunikasi yang baik sangat diperlukan.

Perhatikan!
Saat tertekan, laki-laki lebih cenderung menyendiri dan komunikasi yang terbaik adalah memberikan kesempatan sendiri untuk mereka, bukan justru dipaksa untuk bercerita. Sebaliknya, perempuan lebih cenderung ingin bercerita, tapi juga sulit untuk memulai bercerita, sehingga komunikasi yang terbaik adalah tetap memberikan perhatian dengan lembut dan pertanyaan pertanyaan sederhana untuk memancing mereka bercerita. 

Laki-laki yang hebat adalah mereka yang menyediakan telinga mereka untuk mendengarkan cerita dari istrinya, bukan hanya mendengar tapi mendengarkan. Bedakan! 


Satu hal yang menjadi titik penting dari komunikasi adalah bahwa seorang laki-laki lebih membutuhkan kepercayaan dan seorang perempuan lebih membutuhkan perhatian. Komunikasi yang kurang baik dapat menyebabkan laki-laki sebagai suami merasa kurang dihargai dan dipercaya, begitu pun sebaliknya, buruknya komunikasi dapat menjadikan seorang perempuan/istri kurang diperhatikan. 

Kecenderungan seorang perempuan untuk mendapatkan perhatian dan tempat bercerita apabila tidak dimanajemen dengan baik juga dapat menimbulkan masalah. Seorang suami cenderung tidak menyukai istrinya bercerita kepada orang lain selain dirinya, mengapa? karena laki-laki cenderung membutuhkan kepercayaan dan dengan bercerita kepada mereka, perasaan dipercaya itu dapat tumbuh.

***

Romantis itu akan selalu dapat kita temui di segala kondisi selama kita masih memiliki komitmen dan orientasi


Menikah dengan orang yang kita cintai itu pilihan, namun mencintai orang yang kita nikahi adalah sebuah kewajiban. Apabila pondasi komitmen telah kuat berdri, namun komunikasi belum berjalan dengan baik, maka selalu ada kesempatan untuk berusaha dan saling mengusahakan. Kuncinya, terima pasangan kita secara utuh dan tumbuhkan rasa cinta kepadanya.

Banyak dari kita mengingkan pasangan yang hebat seperti Muhammad, tapi kita sendiri belum mampu sehebat Khadijah. Banyak dari kita yang mengingkan pasangan sesabar Khadijah, tapi kita sendiri belum mampu sesabar Muhammad. Oleh karenanya, menikah bukanlah mencari orang yang sempurna, melainkan pasangan kita adalah sempurna atas ketidaksempurnaan kita ♥♥♥

*materi ke 8 SuperMomWannabe oleh Ustad Dwi Budiyanto

Kajian : MAAF-MEMAAFKAN

Posted by annisa ratu aqilah at 9:49:00 AM

Syarat memaafkan ada empat :

1. menghilangkan dendam dan sakit hati
2. menghilangkan keinginan untuk membalas
3. memaafkan dengan hati (karena memaafkan adalah pekerjaan hati)
4. terasa ringan untuk dilakukan

Saling maaf memaafkan identik dengan momen idul fitri. Idul fitri sebenarnya adalah salah satu momentum perjalanan untuk kembali ke hati. Kembali ke hati  berarti menjadikan hati sebagai pemimpin dan pengatur hidup.

Hati adalah sesuatu yang bisa menjadi pemimpin (hawa nafsu) dan pengatur (akal pikiran).
Sehingga dapat dikatakan bahwa hati adalah perpaduan antara hawa nafsu dan akal pikiran.

Berdasarakan hal tersebut, kemudian dapat didapatkan suatu golongan manusia yang didasarkan atas tiga hal yaitu :
1. Manusia nafsu
2. Manusia akal
3. Manusia hati

MANUSIA NAFSU

Manusia nafsu diartikan sebagai manusia yang tidak tertarik dan tidak ingin untuk melakukan kebaikan. (QS Al 'araaf : 179)

MANUSIA AKAL

Manusia akal diartikan sebagai manusia yang ingin untuk melakukan kebaikan akan tetapi belum ada ketertarikan untuk melakukan kebaikan itu sendiri. Mansia yang masuk ke dalam golongan ini adalah manusia manusia yang disebut sakit. Sakit hati dan jiwanya.

MANUSIA HATI

Manusia hati adalah manusia yang ingin dan tertarik untuk melakukan dan berbuat kebaikan.

Untuk menjadi manusia hati ada tiga hal yang dapat kita lakukan yaitu :
1.Shiyam (puasa)
2. Qiyam (sholat malam)
3. Dawam (pembiasaan)

Tiga hal tersebut (Qiyam, shiyam, dan dawam) apabila dikerjakan semuanya akan menjadi salah satu hal yang dapat menjadi sarana perpindahan transisi mental orientasi hidup menjadi orientasi akhirat.

Manusia Hati dalam kehidupan sehari harinya selalu mengerjakan segala hal yang bernilai akhirat. Mereka menyakini bahwa hidup itu untuk pulang kembali ke alam akhirat. Sedangkan para manusia yang tidak tergolong manusia hati, mereka cenderung enggan untuk pulang ke akhirat dengan berbagai alasan/

Tiga alasan manusia tidak ingin pulang ke akhirat adalah :
1. Silau akan kesenangan dunia
2. Kesenangan dunia mengalahkan kesenangan akhirat
3. belum bosan dengan kesenangan dunia



*Kajian Masjid Nurul Ashri (2 September 2013)
*Ustadz Syatori Abdul Rauf

Kajian : HIKMAH BERJAMAAH

Posted by annisa ratu aqilah at 9:45:00 AM

Tidak ada islam, kecuali ada jamaah. Tidak ada jamaah, kecuali ada pemimpin, dan tidak ada pemimpin, kecuali ada ketaatan. 

Hussain bin Muhammad mengatakan bahwasanya keberadaan jamaah bertujuan untuk membentuk pribadi yang berislam. Pembentukan kepribadian karakter muslim dan keislaman dapat dibentuk pada sebuah jamaah. Apabila setiap orang mempunyai kepribadian muslim, maka setiap individu akan saling tarik menarik dalam kebaikan.

Tujuan umum jamaah dapat tercapai saat ada jamaah dan akan terasa ringan untuk diwujudkan saat ada jamaah. Adapun tujuan dari jamaah secara umum meliputi :

1. Tujuan untuk beribadah kepada Allah SWT

2. Tujuan agar terciptanya amar ma'ruf nahi mungkar

3. Tujuan agar program dakwah dapat terlaksana dengan baik dan sistematis.

Langkah-langkah memajukan jamaah dapat ditempuh dengan berbagai cara.Langkah-langkah tersebut meliputi :

1. adanya komunikasi individual (menyebarkan ke setiap individu)

2. adanya komunikasi masif (pengajian, dkk)

3. Menyebarkan pemikiran keislaman ke negara lain

Adapun beberapa tokoh islam memberikan pandangan tentang betapa pentingnya sebuah jamaah. Al Maududy menyebutkan bahwa Sunatullah Allah SWT terhadap dakwah islam harus diperjuangkan oleh umat islam dengan cara  mereka saling bersekutu. Hasan al Banna mengatakan hal yang hampir sama bahwasanya dakwah ini wajib dibawa oleh  jamaah  yang mempercayainya dan bersungguh-sungguh memperjuangkannya, sedangkan Syaikh Hawa dengan tegas mengatakan bahwa satu-satunya solusi umat islam saat ini adalah dengan berjamaah.



***

Sumber : 

Kajian I-Lecture Maskam UGM

Kamis, 3 Oktokber 2013

bersama Ustadz Talqis Nurdianto

PUISI : Cinta Lapis Lima

Posted by annisa ratu aqilah at 9:38:00 AM

Aku sebut ini UKHUWAH

Seperti langit lima lapis

Kususun cinta ini berlapis lapis

Cinta karna aqidah

Cinta rindu pada Jannah

Aku sebut ini UKHUWAH

Masa TA’ARUF kita yang begitu tiba-tiba

Dari tak tahu mengenal nama

Dari yang kaku saling merindu

…Karna ukhuwah…

Aku sebut ini UKHUWAH

Lapisan kedua dari cinta

Ta’aruf yang mengenalkan perbedaan

Perbedaan yang mendatangkan KEPAHAMAN

Engkau memahamiku, aku memahamimu

Aku sebut ini UKHUWAH

Rasa cinta karna kita bersaudara

Dalam diam saling berdoa

Dalam ucap saling bernasihat

Dalam sikap saling meringankan beban

Ukhuwah yang indah

TOLONG MENOLONG dalam kebaikan

…karena persaudaraan…

Aku sebut ini UKHUWAH

Bebanmu, bebanku

Lukamu, lukaku

Bahagiamu, bahagiaku

SALING MENANGGUNG dalam ukhuwah

Ukhuwah yang megah

Aku sebut ini UKHUWAH

Ukhuwah hingga Jannah

Aku mencintaimu sebagaimana aku mencintai diriku

***

“Ya Allah, sampaikan kami pada ITSAR

Pertemukan kami, satukan kami di surgaMu yang abadi”

 

ANNISA RATU AQILAH Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez