Selasa, 12 Maret 2024

33 DAYS : DUA KENIKMATAN

Posted by annisa ratu aqilah at 9:40:00 PM


Dua kenikmatan yang seringkali terlupakan, terlihat sederhana, namun begitu terasa saat terambil olehNya. Nikmat waktu dan kesehatan. Hadist yang sangat terkenal dan bahkan seringkali disampaikan namun sulit untuk diamalkan.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Ada satu tulisan yang sangat mengena sekali dari Ibnul Jauzi.

”Terkadang manusia berada dalam kondisi sehat, namun ia tidak memiliki waktu luang karena sibuk dengan urusan dunianya. Dan terkadang pula seseorang memiliki waktu luang, namun ia dalam kondisi tidak sehat. Apabila terkumpul pada manusia waktu luang dan nikmat sehat, sungguh akan datang rasa malas dalam melakukan amalan ketaatan. Itulah manusia yang telah tertipu (terperdaya).”

Semua kalimatnya benar. Benar-benar tersindir dan tertampar keras. Terlebih saat berusaha menjalankan challenge 33 days dari Binar yang salah satunya adalah 15 menit olahraga. Rasanya waktu 24 jam sehari itu tidak pernah ada waktu yang sengaja diluangkan untuk memperhatikan dan merawat raga ini. Amanah dari Allah yang seharusnya dijaga, ternyata sudah lama sekali terabaikan. 

Dulu kalau dipikir-pikir pernah kuat berjalan pulang pergi dari kost kampus, naik gunung, bahkan sampai ikut kompetisi pencak silat. Mengikuti ujian kenaikan tingkat sehari semalam di pantai selatan. Lari 10 km tanpa alas kaki. Sekarang... Jalan keliling lapangan seratus meter saja sudah kewalahan. 

Melakukan challenge ini menyadarkan saya betapa nikmat dari Allah banyak sekali. Diberikan amanah 3 anak-anak yang sehat dan aktif. Saya dipaksa kembali untuk bergerak. Memenuhi ajakan mereka untuk berolahraga. Kalau bukan karena anak-anak, rasanya tidak ada motivasi untuk bergerak. Hadist dan kalimat dari Ibnul Jauzi di atas ternyata hanya masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri. Hanya mampu sedikit menggetarkan hati. 

“Sungguh Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada ibu ini kepada anaknya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Pada akhirnya, motivasi saya untuk dapat melawan diri sendiri lagi-lagi karena anak-anak. Menyadari bahwasanya mereka butuh sosok yang dapat diteladani. Bukan karena rasa sayang seorang ibu kepada anak-anaknya, tapi justru karena Allah yang Maha Penyayang dan sempurna dalam setiap AsmaNya. Melalui anak-anak Allah menyampaikan rasa sayang, mengingatkan, menguatkan bahwa sehat adalah nikmat dan jiwa raga ini hanyalah titipan yang nanti akan diminta pertanggungjawaban 









 

ANNISA RATU AQILAH Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez