Jumat, 08 Maret 2024

33 DAYS : TADABBUR QS. AL KAHFI (18) : 28

Posted by annisa ratu aqilah at 9:15:00 PM


وَٱصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ ٱلَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُم بِٱلْغَدَوٰةِ وَٱلْعَشِىِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُۥۖ وَلَا تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَاۖ وَلَا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُۥ عَن ذِكْرِنَا وَٱتَّبَعَ هَوَىٰهُ وَكَانَ أَمْرُهُۥ فُرُطًا 

Dan bersabarlah engkau (Muhammad) bersama orang yang menyeru Tuhannya pada pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia; dan janganlah engkau mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti keinginannya dan keadaannya sudah melewati batas.

⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜

Menurut suatu pendapat, ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang terhormat dari kalangan kabilah Quraisy saat mereka meminta Nabi Muhammad agar duduk bersama mereka secara terpisah dan mereka meminta agar mereka tidak dikumpulkan bersama orang-orang yang lemah dari kalangan sahabat-sahabatnya, seperti sahabat Bilal, sahabat Ammar, sahabat Suhaib, sahabat Khabbab, dan sahabat Ibnu Mas'ud. Maka masing-masing dari kedua kelompok itu dikumpulkan secara terpisah, lalu Allah melarang Nabi Muhammad melakukan hal tersebut dan Allah berfirman : 

"Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari" 
(QS. Al An'am [6] : 52)

Kemudian Allah memerintahkan kepada Nabi-Nya agar tetap berta­han duduk bersama mereka. Untuk itu Allah berfirman:

"Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari"

⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜

Beberapa rujukan hadist yang berkaitan dengan ayat ini di antaranya adalah :

"Kami berenam selalu bersama-sama Nabi, Kemudian orang-orang musyrik mengatakan (kepada Nabi), 'Usirlah mereka, agar mereka tidak berbuat kurang ajar kepada kami'."
(HR. Imam Muslim)

Sa'd ibnu Abu Waqas mengata­kan bahwa keenam orang itu adalah dia sendiri, Ibnu Mas'ud, seorang lelaki dari kalangan Bani Huzail, Bilal, dan dua orang lelaki lainnya yang ia lupa namanya. Maka setelah mendapat sambutan mereka yang demikian itu, Rasulullah berfikir sejenak mempertimbangkannya. Kemudian Allah menurunkan firman-Nya dalam ayat lain :

"Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari dan di petang hari, sedangkan mereka menghendaki keridaan-Nya" (Al An'am [6] : 52)

"Tidak sekali-kali suatu kaum berkumpul seraya mengingat Allah tanpa ada niat lain kecuali mengharapkan keridaah-Nya, mela­inkan mereka diseru oleh juru penyeru dari langit seraya mengatakan, "Bangkitlah kalian dalam keadaan diberikan ampunan bagi kalian, semua keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan-kebaikan.”
(HR. Imam Ahmad)

⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜

"...dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini"

Ibnu Abbas mengatakan bahwa janganlah kamu melewati mereka de­ngan memilih selain mereka, yakni menggantikan mereka dengan orang­-orang yang berkedudukan dan yang berharta.

⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜

"...dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami."

Yakni orang-orang yang menyibukkan dirinya dengan dunia, melupakan agama dan menyembah Tuhannya.

⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜

"...dan adalah keadaannya itu melewati batas."

Maksudnya, semua amal dan perbuatannya hura-hura, berlebih-lebihan, dan sia-sia. Janganlah kamu mengikuti kemauan mereka, jangan menyu­kai cara mereka, jangan pula kamu menginginkannya. Makna ayat sama dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:

Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepa­da kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal. 
(QS. Thaahaa (20)  : 131)

⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜⬜

REFLEKSI

Ayat ini mengingatkan kembali dengan salah satu harapan dan target tahun ini, ingin lebih banyak berkumpul dengan orang-orang yang shalih-shalihah dan dapat selalu saling mengingatkan dalam kebaikan .

Maasya Allah..
 الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ

Hari ini pun jemari ini tergerak untuk  membagikan sebuah foto yang sama, bahkan sebelum belajar dan mentadabburi ayat ini.

Jika kemudian ada yang menggunakan istilah mestakung (semesta mendukung), rasanya kata itu tidak tepat sama sekali, sebab semuanya ini telah diatur oleh Allah Ar Rabb. Maha pemelihara, pengatur, penjaga, dan yang selalu mengawasi makhluk-makhlukNya.

Allah sesuai prasangka hambaNya.
Kembali diingatkan untuk selalu berpikir positif dan menyadarkan segala sesuatu pada Allah. Diingatkan kembali untuk tidak pernah berputus asa dengan Rahmat dan kasih sayang Allah. Diingatkan kembali untuk memperbaiki niat.

Dalam ayat ini kita diperintahkan untuk mencari dan selektif dalam memilih teman dan berkumpul dengan orang-orang yang ikhlas dan memiliki orientasi akhirat dalam setiap perkataan dan perbuatannya.

Kita juga tidak boleh memilih-milih teman hanya karena status, tersebab pada ayat ini pun Allah menjelaskan banyak sekali faidah yang dapat kita peroleh dari berteman dengan orang-orang fakir yang hatinya selalu terpaut pada Allah. 

Keunikan lain dari ayat ini adalah bagaimana Allah meminta Rasulullah (dan kita) untuk bersabar saat bersama orang-orang mukmin (yang di ayat lainnya sering kita temui, Allah meminta kita untuk bersabar pada orang-orang yang berbuat dzolim). Faidah dari tafsir ini adalah bahwasanya menjadi seorang muslim yang taat itu akan menjadikan kita sebagai makhluk yang 'bebas' dari godaan dunia. Zuhud dunia dan selalu mengorientasikan setiap yang kita lakukan untuk akhirat. Menjadikan amalan-amalan akhirat kita lebih utama tanpa takut kehilangan nikmat dunia. 

Saat menemukan teman seperti itu, kita harus bersabar dan tidak boleh meninggalkan mereka, karena dari sana, Biidznillah, akan  banyak keberkahan yang kita dapatkan dan kita pun dapat menjadi hambaNya yang lebih baik lagi.  

A❀❀❀❀❀❀❀❀❀❀❀❀❀❀❀❀❀❀

والله أعلم با لصواب. و الله المستعان

Referensi :
Kajian Tafsir Surah Al Kahfi Ustadz Firanda

Lesson from Surah Al Kahfi (Kube Publishing) — Yasir Qadhi
 

ANNISA RATU AQILAH Copyright © 2010 Designed by Ipietoon Blogger Template Sponsored by Emocutez